Selasa, Desember 30, 2008

Bebek Goreng Surabaya Ala Dapur Safa

Bismillahhirrokhmanirrokhim

Selamat Tahun Baru 1430 Hijriyah buat semuanya, mudah2an semuanya bisa menjadi lebih baik dan lebih baik dari sebelumnya. Amin.
Huuu udara semakin hari semakin tidak bersahabat, dinginnnnnn banget, siang ini suhu dalam ruangan mencapai 6 derajat, mungkin di luar sudah kisaran 2-3 derajat. Dambo/pemanas tak ada hentinya, sekedar tuk menghangatkan badan ini. Menurut kabarnya tenki joho besuk sama lusa bertepatan dengan tahun baru Masehi Saga akan diguyur salju lagi. esssststs essststst dinginnya dah menusuk tulang nih. Biar anget, masuk dapur dulu yuk...


Beberapa hari lalu sempat bikin bebek goreng kegemaran kami . Jadi inget saat hamilnya Rafif, pingin banget maem bebek goreng, untungnya bisa makan setelah nitip teman yang pulang dari Indonesia, lega, terbayarkan saat itu. Ini juga tuk pertama kalinya saya ngolah bebek, sebelumnya gak pernah ada dan barusan kemaren waktu pesan daging halal di Kumamoto ternyata ada barang baru, bebek. Wah..... bagai pucuk dicinta, ulampun tiba....lari kegirangan. Laporan sama suami langsung deh kita pesen. Nostalgia jadul saat masih di Surabaya, kita selalu menyempatkan singgah di bebek goreng nya Cak Rosyid (depan swalayan Sakinah, Keputih, tepatnya depan gerbang kampus ITS dari arah Keputih) paling tidak seminggu sekali. Bebek gorengnya cak Rosyid jaman dulu tuh terkenal banget (bukan anak ITS kalau gak kenal bebeknya cak rosyid....candaan teman2 kos maupun kampus dulu), enakkkk, gurih dan sambelnya mantab banget... Kalau datang lewat jam 8 malam dijamin sudah gak kebagian bebeknya, antriannya yang bikin gak kuat... Makanan favorit ini selalu jadi pilihan kami saat itu.

Walaupun kali ini pertama saya bikin, tidak nyangka hasilnya ternyata rasanya bener2 nendang, gurih, kremes, gak ada bau amis dan bumbunya juga merasuk sampe kedalam. Resepnya saya ambil dari berbagai sumber dan saya gabung. Karena ada suatu bahan di sumber lain gak ada, di sumber lain ada dan yang menjadi ciri khasnya bebek surabaya itu biasanya dibumbui dengan sedikit santan. Sayang tidak ada daun kemanginya, kalau ada akan semakin lengkap hidangan bebek kali ini. Ehm... bikin saya ketagihan nih...

Bebek Goreng Surabaya Ala dapur Safa

Bahan : 1 ekor bebek, (2 kg), potong menjadi kurang lebih 10-12 bagian
Bumbu semua saya kira2, menurut ukuran lidah saya, jadi bisa disesuaikan dengan selera masing2.
Haluskan :
Bawang putih
Bawang merah/bawang bombai
Ketumbar
Kunyit
Jahe
Air jeruk nipis
Laos
Miri
Garam
1 kaleng Santan kental kurang lebih 450 ml

Daun jeruk
Serai


Bebek yang sudah dicuci bersih dan dipotong2 dicampur dengan semua bumbu-bumbu diatas dan biarkan meresap bumbunya. Diamkan kurang lebih 1 jam.
Rebus dengan api sedang, hingga bebek dirasa cukup matang
Tambahkan air jika perlu
Sisakan sedikit air dalam rebusan bebek tadi

Siapkan minyak panas dan goreng bebek hingga matang

Pelengkap :
Sambal Terasi dan juga lalapan daun kemangi (sayang disini tidak ada), ketimun, tomat atau apa sajalah yang bisa dijadikan lalapan. Bawang goreng.

Bumbu sambel terasi :
Bawang putih iris ditumis hingga harum, masukkan bawang merah, cabe, terasi, tomat, gula, garam. Uleg hingga semua bahan tercampur rata. Tuangi sedikit minyak panas bekas minyak gorengan bebek tadi.

Penyajiannya:
Ambil nasi secukupnya, tuangi dengan bumbu air rebusan bebek tadi, taburi dengan bawang goreng dan lengkapi dengan sambel terasi dan lalapan.

Enaknya dimakan saat masih hangat.
Alhamdulillah bisa sedikit mengobati rasa kangen akan bebek goreng, Dan seperti biasa sulungku Safa jadi lahab makannya, sampe nambah2. Suami sudah pasti nambah dan juga yang masak tak mau ketinggalan. Rafifpun mulai kucoba kenalkan bebek ini (Rafif kan sudah 1 tahun), ternyata semua suka.

Alhamdulillahhirobbil 'alamin

Rabu, Desember 17, 2008

Yang Tak Terlupakan

Bismillahirrokhmanirrokhim

Hal yang tidak mungkin dan tidak bisa kami lupakan. Beberapa waktu lalu dapat rejeki nomplok, kiriman bumbu2 juga oleh2 lain dari keluarga Pak Priyo. Beliau ini sudah sekitar 2.5 tahun tidak lagi tinggal di Saga, melainkan kembali ke tanah pengabdiannya di UGM. Setelah selesai masa studinya mulai dari Master hingga doktoralnya. Buanyak sekali kiriman bumbu2 jangkep dan juga oleh2 lainnya. Terima kasih tak terhingga buat keluarga Pak Priyo, bu Ida, Ahlam kun, Ohda kun juga Pak Alim yang telah membawakannya. Juga oleh2 pak Alim dari Jogja. Tepung ketan hitamnya sudah ludes kerupuknya, juga sambel dan pianya, terima kasih sekali. Jazakillah. Mudah2an ALLAH mengirimkan rejeki yang berlimpah buat keluarga Pak Priyo juga Pak ALim. AMin

Rejeki nomplok

Ini juga kesempatan buat saya tuk pertama kali bikin kue yang judulnya tuk walimahan pengantin. Bukan pesanan sih, hanya inisiatif suami. Dan sepertinya ini juga moment pertama ada walimahan di Saga (sebelumnya walaupun ada pengantin baru gak pernah ada walimahan ....ehehhee maaf2 jadi belum berpengalaman). Si pengantin sebelumnya bingung, mau mau bikin tumpeng, tapi karena sesuatu hal gak jadi. Hari sebelumnya suami dah pesen tuk bikinin sesuatu yang mungkin bisa dimaem rame2. Sempat bingung juga, akhirnya dengan kemampuan tenaga, dan waktu yang ada (maklum lagi punya anak kecil yang lagi seneng2nya "nggrusuhi/mengganggu" jadi yo bener2 serba kilat dan cepat pengerjaannya.
Saya bikinkan tiramisu. Bingung mau diapain....? gak ada coklat batangan di rumah... Yo wis...apapun yang ada kucoba ambil... Pake Butter cream. Menghias kue cuma butuh waktu 20 menit..ehehhehe...nekat...secara saya tidak ada pengalaman sama sekali dalam bidang hias menghias, apalagi saya juga belum pernah sekalipun ikut namanya kursus2 bikin kue/masak2. Semuanya saya belajar sendiri alias otodidak. Yo wis...pede saja, apapun hasilnya tetep jalan. hehehe... .hasilnya belum memuaskan, gak papa deh namanya juga masih belajar.

Tiramisu dan Agar2 pelangi buat Dhani dan Marisa

Dirumah gak sempat ngambil gambarnya, ini saya ambil saat di tempat acara, sambil curi2 gitu.... habis malu ada banyak orang.

Kalau yang dibawah ini makanan pada saat perayaan Sichi go san, semacam upacara perayaan untuk pertumbuhan anak2 usia 7, 5 dan 3 tahun. 7 dan 3 tahun untuk anak perempuan dan 5 tahun tuk yang anak laki2. Biasanya sih anak2 pada umuran gitu dipakein kimono sama orang tuanya. Selain dapat permen panjang (lupa gak kepoto nih) namanya chitoseame (permen seribu tahun) yang katanya bisa berupa doa supaya anak panjang umur dapat juga nih makanan dalam kotak ini.
ehm.... oishikatta.


Alhamdulillahirrobil 'alamin

Jumat, Desember 12, 2008

Mi Ayam aLa dapur safa

Bismillahirrokmanirrokhim

Dingin2 gini emang paling enak makan yang panas, hangat gitu. Minuman wajib dipagi dan malam hari kopi jahe (buat suami) dan juga wedang jahe buat kita semua. Ehm badan jadi anget, paling tidak bisa menghangatkan badan di musim dingin ini.


Akhir pekan lalu, pulang dari kampus suami bilang kalau rombongan dari Daichi apato (ITS ers) juga Edo mau kerumah.
ENaknya makan apa ya kata suami ? kalau harus maem udon, harus keluar, dingin2 gini males keluar malam2. Maem bakso kayaknya dah keseringan, gak bosen sih, cuma mau suasana lain saja. Tiba2 ingat sesuatu yang dulu sering saya makan sepulang dari Les Bahasa Inggris jaman SMA dulu. Ya, Mie Ayam langganan, di salah satu kios pasar di kotaku. Enak banget, kita biasanya maem disana rame2 sama teman2 se gank.
Tanpa pikir panjang, suami setuju dan ayam yang sudah kukeluarkan dari freser kupotong2 dan segera lari kedepan rumah (supa) beli mi basah. Lalu dengan segera browsing resep, dan kucoba bikin mie ayam ini.

Resep modifikasi dari berbagai macam sumber dan juga feeling

Bahan :
6 bungkus mi basah, rebus dan sisihkan
10 siung bawang putih (atau disesuaikan dengan besarnya bawang ya) , memarkan.
Bagi menjadi 2 bagian, 2/3 buat kuah, 1/3 buat ayam
2 dada ayam, potong kecil2
7 biji ceker ayam, buang kukunya, potong kecil2 (bagi 2, sebagian buat ayam, sebagian buat kuahnya)
Merica, garam secukupnya
5 tangkai daun bawang rajang halus (cuma ada 2 tangkai, selebihnya saya ganti dengan daun seledri)
6 sdm bawang goreng
1 bungkus (kira2 8 pohon) caisim, potong sesuai selera
kecap manis sesuai selera
Gula secukupnya
Minyak sayur dan minyak wijen

Adonan Ayam :
Tumis bawang putih dalam minyak sayur dan minyak wijen hingga harum
Masukkan ayam, aduk hingga berubah warna
Tambahkan kecap, merica aduk hingga tercampur rata
Tambahkan air kurleb 1 gelas
Aduk dan biarkan airnya menjadi berkurang/ hingga kental, tambahkan garam secukupnya
Angkat dan sisihkan

Kuah :
Tulang/Ceker ayam masukkan dalam kurleb 2.5 ml air didihkan
Masukkan bawang putih yang telah dihaluskan
Tambahkan merica, biarkan mendidih dan masukkan garam dan gula secukupnya
juga masukkan sedikit daun bawang
Masukkan 2 sdm bawang goreng

Rebus caisim sebentar saja, jangan sampai terlalu matang.

Adonan pangsit sudah ada pada postingan sebelumnya. Kali ini kebetulan saya bikin pangsit yang dalamnya campuran daging ayam dan udang.

Penyajian :


Letakkan mi diatas piring, kemudian ayam,
Tuang kuah panas2
Taburi bawang goreng dan juga daun bawang (saya pake seledri, karena daun bawangnya habis)
Sebagai pelengkap beri pangsit dan bakso
Cocok dimakan sama sambel pedas A** atau pake lombok ijo segar.

AKhirnya bisa juga bikin mie ayam, nambah lagi koleksi masakanku.
ALhamdulillah mereka semua pada suka

Alhamdulillahirobbil alamin

Kamis, Desember 04, 2008

Onde-Onde Ketawa Ketiwi Ngakak

Bismillahirrokmanirrokhim

Cemilan ini cocok menemani waktu belajar suami, juga cocok sebagai teman minum kopi jahe/teh jahe anget dimusim dingin ini. Bikinnya juga ternyata gampang, sebagai pemula dalam bidang perdapuran seperti saya ini sekali bikin saja langsung jadi, berarti semuanya pasti bisa.

Onde2 dari mama mertua, kubawa sebagai oleh2 kerumahnya Yoko san. Bertepatan dengan kelas Sodo juga, jadi banyak penyicip disana. Ada 5 teman dikelas sodo kesemuanya nihon jin dan bu Endang. Ternyata mereka pada suka dan seneng banget melihat penampilan si onde2 ini, bahkan mereka ingin diajari cara membuatnya. Katanya sih seperti makan di mister donat, oishii oishii... sambil bolak balik memasukkan si onde2 ke dalam mulut mereka hehehehe... terlalu berlebihan. Satu yang membuat mereka tertarik adalah adanya wijen yang menyelimuti seluruh kulit si onde2 ini. Sukurikatta wa... doyatte... osiete osiete...bikinnya gimana, ajari ya ?

Karena penasaran juga, sampe rumah telpon Ibu dan menanyakan resep onde2 tersebut dan dengan modal nekat juga bikin, jadilah seperti ini.

Onde-onde ketawa (ala dapur safa)

Bahan :

500 gram terigu
50 gram mentega
4 telur ayam utuh (kalau ingin hasil yang lebih kriuk2, gunakan 4 butir putih telur dan 3 butir kunging telur)
225 gram gula pasir
2 sdt baking powder
Goma/Wijen putih dan hitam secukupnya
Air matang setengah cawan
Minyak untuk menggoreng secukupnya

Cara :
Mentega dan gula kocok hingga bener2 larut.
Kemudian masukkan telur satu persatu sambil dikocok hingga kental.
Masukkan terigu yang sudah dicampur dengan baking powder, aduk rata.
Sedikit banting2 hingga kalis, diamkan kurleb 10-15 menit. (langsung juga bisa, tapi akan bagus hasilnya kalau adonan didiamkan sejenak)
Pulung sedikit adonan, bulatkan, kira2 sebesar kelereng, lakukan hingga adonan habis.
Bagi menjadi dua bagian, satu bagian bisa dilumuri goma putih dan satunya untuk goma hitam.
Setiap butir celup dalam air matang, lalu gulingkan dalam wijen hingga rata
Lakukan hingga adonan habis
Goreng dalam minyak panas, dalam api yang kecil, biar matangnya merata hingga dalam
Bila sudah menguning segera angkat dan tiriskan
Biarkan dingin, masukkan toples, tutup rapat.
Bisa bertahan hingga 1-2 mingguan (kata ibu sih malah bisa sampai 1-2 bulanan, asal menggorengnya tepat dan kering betul, dalam artian minyak sudah bener2 kering).

Nah, onde2 ini kubuat saat jagoan kecilku tidur pulas, begitu bangun semuanya sudah selesai. Langsung deh dicomot, masuk mulutnya.
Saat suami pulang, tentunya sebagai penikmat setia masakanku langsung komentar "oishii" katanya bener2 enak, dan dah sama persis sama oleh2 dari mama. Renyah, empuk dan gurih. Enak di lidah, pas di mulut katanya. Yokatta ne... akhirnya bisa juga bikin onde2 ketawa.

Ternyata semuanya bisa menjadi mudah, asal kita mau mencoba.

Alhamdulillahirrobbil alamin

Senin, Desember 01, 2008

Tempe Mendoan

Assalamu alaikum wr wb.

Gak terasa dah 2 bulan lebih gak ngisi koleksi hasil masakan ala dapursafa. Ehm... kangen banget.. selama ini kita masih asyik ngabisin bekal yang kami bawa dari Indonesia waktu mudik lebaran. Ada banyak sekali makanan yang kami bawa hehehehe.... ada beberapa makanan kering yang bisa kami jadikan lauk, seperti abon sapi, serundeng manis solo, kering tempe, beberapa ikan asin, kerecek (kulit sapi kering), berbagai macam kerupuk khas Indonesia, beberapa makanan laut kering yang masa kadaluwarsanya rata2 tak lebih dari 4 bulan. Lumayan, hampir dua koper berisi amunisi yang bisa mengobati kangen akan makanan Indonesia.Jadi tinggal masak sayurnya doank. Yah...dinikmati dulu lah. Juga sedikit bisa ngirit, hehehe... itung2 bisa ganti sebagian ongkos mudik yang lumayan menguras tabungan (kekekkeke... hitungan bener sih ibu ini...). Bener kan mas...? joudan bakari...heheheee.
Jelaslah, sekali mendayung 2, 3 pulau terlampau, sekali jalan bawa semua keperluan yang dibutuhkan.
Hehehhee.. kok jadi ngelantur nih ceritanya.

Yo wis lah. Mau melanjutkan perjalanan posting, mumpung anak2 pada asyik bermain berdua.
Ada resep baru yang telah saya coba dan hasilnya ehm... bikin nambah dan gak mau berhenti (suami dan Safa lho)....

Tempe Mendoan

Resep by ibu Budi (Juru masak Istana)

Menurut cerita ini tempe kesukaan bapak Presiden RI, Bapak Soesilo Bambang Yudhoyono.


Bahan :
200 gram tempe, iris tipis
4 butir telur kampung ( saya pakai telur biasa)
7 siung bawang putih kecil (saya pake 4, ukuran sedang)
1 sdm ketumbar
Garam secukupnya
Kunyit, miri secukupnya
1 batang daun bawang, iris tipis
100 gram tepung beras

Cara:
Haluskan bawang putih, ketumbar, kunyit dan rendam tempe didalamnya, kurleb 15 menit
Campur tepung beras, miri yang sudah dihaluskan, 1 siung bawang putih yg telah dihaluskan, telur, garam dan daun bawang.Aduk pelan hingga rata.
Celup tempe dalam adonan, biarkan sejenak
Goreng tempe ke dalam minyak panas.
Balik bila sudah kuning kecoklatan.
Angkat dan tiriskan
Sajikan saat masih hangat.
Bisa dimakan begitu saja dengan cabe hijau, bisa juga sebagai lauk dengan nasi hangat.

Selamat menikmati


Wassalamu alaikum wr wb