Jumat, Desember 24, 2010





ALhamdulillah masih diberi waktu...
hari itu jatuh pada hari selasa, alhasil papa mesthi zemi mingguan...dan benar ternyata pulangnya sudha malam, sepertinya lamaaaa banget menunggu. ANak\anak, khususnya Rafif sudah tidak tahan untuk segera memotong tumpeng dan kuenya... walaupun kecil dan sederhana, tetapi membuat anak-anak bahagia. Tibalah sekitar 1/2 9 malam dan kita berdoa bersama, untuk anugerah usiamu nak....seneng sekali saat kau sodorkan piring dan ambil cake paling atas...(walaupun cuma cup cake)...kau potong pucuk tumpeng itu... ehmmm bagaikan disiram air embun hati ini.
Japanese cheese cake dan ichigo pesenanmu telah kubayar sebagai janji di hari lahirmu.
Waktu 3 tahun ternyata berjalan begitu cepat, rasanya baru-baru saja aku merasakan dag dig dug, merasakan hal yang luar biasa saat di ruang operasi, merasakan begitu kepasrahan mendalam saat 3 kali selang oksigen harus mendarat di hidungku...ahhh.... semuanya hilang tatkala tangismu kencang terdengar, dan perawat (kankoku san) menyerahkan seorang bayi mungil belepotan darah ke dadaku.... EHmmmm....alhamdulillah

Alhamdulillah, hari ini 21 Desember 2010 ananda Rafif Imam Fukuda menginjak 3 tahun usianya. Semoga ALLAH memberikan usia yang penuh manfaat, barokah, jadi anak yang sholeh. Semoga Allah selalu memberikan penjagaanNya, perlindunganNya dan juga memberikan petunjuk untuk berjalan di atas jalan yang ALLAH SWT tetapkan dan Rasulullah Muhammad SAW ajarkan.

Terima kasih ALLAH atas semua anugerah terindah yang telah kau titipkan kepada kami. Semoga kami bisa menjaga amanahmu hingga akhir hayat dengan terus dijalan Mu.
Terima kasih Rafif, sayang, senyumanmu, tingkah polahmu, manjamu, ocehanmu, nyanyianmu, semuanya tentang mu telah menemani kami, menghiasai setiap langkah kami, telah banyak menginspirasi, padamu anak-anakku kami juga belajar tulus, belajar hal yang sebelumnya tidak kami sadari.

Sayang dan doa kami selalu menyertaimu anak-anakku. Jadilah anak yang Sholeh, kuat, bermanfaat, bermartabat, berilmu dan berguna bagi umat.

Sun sayang peluk cium dan doa kami, mama, papa, Safa onechan.
Walaupun tanpa pesta, sepotong roti dan sepucuk tumpeng kuning, dan ayam panggang telah membuat kami bahagia, bersyukur akan semua karunia yang dititipkan kepada kami.
alhamdulillah



Musim dingin paling enak bikin nabean dan dimaem rame - rame. EHm... enak, badan jadi anget.

Semua bahan gampang didapat disini, semuanya sayuran dan berbagai macam sea food. Kuahnya juga gampang kok, bumbunya cuma dashi (bikin sendiri pake kombu, katsuobushi sama ikan teri kecil, rebus dengan air, biarkan mendidih sekian waktu...ehmmm aroma dashi dan rasa nya manteb, seger gitu). DItambah sedikit misho (taucho kalau di Indonesia), irigoma ( wijen yang sudah dihaluskan), sedikit minyak wijen campur jadi satu, rebus sampai mendidih dan biarkan beberapa saat... masukkan sea food (bisa udang, kepiting, fillet ikan, kerang ) , masukkan juga sayuran (hakusei/sawi putih, ninjin/wortel, moyasi/tauge, jamur bisa juga ditambahkan bihun. Masukkan ke dalam nabe (panci yang terbuat dari keramik atau tanah liat), tunggu beberapa saat...siap untuk disantab bersama...

Badan jadi anget, manteb.


Jumat, Desember 17, 2010

Nihon no Susi

Akhir-akhir ini anak-anak sering banget minta maem susi. Iya susi, nasi kepal yang dicampur vinegar dan diatasnya di beri ikan segar mentah. Setiap kali keluar ke supa, hampir dipastikan minta susi dan onigiri. (jangan lupa baca dulu ingredientnya ya, terkadang ada arukoru aka alkohol, mirin, sake...perhatikan juga soyunya...). Kalau bikin sendiri, takut amis (kalau cuma nasi saja bisa...ikannya itu lho yang sedikit susah, baik itu mengirisnya taupun rasanya. Sebenarnya tidak susah (kata teman Jepang), ikan mentah cukup di cuci dan disiram air jeruk sebentar saja, siram dengan air dingin. Segera letakkan diatas nasi kepal (bila suka beri wasabi/ jenis tumbuhan berakar, berwarna hijau dan kalau salah makan kena hidung....mana tahan, )...baru ikan mentah diletakkan diatasnya. Dan maemnya di celupin pake soyu (kecap Jepang).


Satu set susi segar ini dalam sekejab habis oleh dua anakku. Kebetulan mereka makannya lahab.
Banyak teman yang sudah pulang, puas-puasin maem susi selama masih tinggal di Jepang, di Indonesia ada dijual, tapi mahal dan ikannya tidak segurih dan sesegar di sini. Kenapa ikan di sini berbeda rasa ? karena ikan laut disini diambil dari pertemuan dua air laut, air laut dingin dan air laut panas.
Oishisou....