Kamis, Juli 30, 2009

Ikan Berkuah

Saat itu iseng saja lagian pas gak ada kerjaan, begitu selesai ngantar anak-anak ke hoikuen langsung kekayuh sepedaku ke Ankuru, ya kurang lebih 15 menit. Sampe Ankuru kulihat banyak sekali obachan dan ojichan yang lagi berdiri ngantri didepan pintu masuk. Woalah....aku kepagian.... pukul 10 kurang 7 menit. Berarti 7 menit lagi toko buka...
Gak apalah, sekali-kali mengamati keadaan sekitar di pagi hari. Tak terasa lamunanku berakhir saat mendengar jejak kaki mereka berlarian menuju ke dalam dan langsung kearah pojok (tempat dijual ikan segar).
Ternyata oh ternyata di Ankuru kalau pagi hari itu murah sekali, ikannya besar-besar dan murah lagi. Harganya antara 2 hingga 5 kali lipat lebih murah dibanding dengan toko/swalayan lainnya. Ikan saba yang biasanya 200 yen an, kemaren 100 dapat 3. Alhamdulillah... rejeki....dan belinyapun tidak dibatasi, berapapun dia mau boleh...

Jadilah hari itu hidangan ikan saba kuah, dengan ramuan bumbu ibunya Safa. Berkat jam tayang kerjaan saya di dapur selama hampir 6 tahunan, kekekekeee.... dengan resep uji coba mulai dari kasinen, kemanisen, ataupun hambar... akhirnya jadilah hidangan- hidangan yang cukup disukai keluargaku. Thanks ya mas... apapun rasa masakanku engkau selalu memakannya .... Semua dimasak dengan bumbu cinta, ikhlas dan pastinya tidak perlu tambahan masakan Monosodium Glutamat/Vetsin. Jika anda semua cinta anak-anak jangan coba racuni anak dengan vetsin, karena akan merusak kecerdasan otak anak, alias lambat. Bukan itu saja, tapi pada orang dewasa kelebihan penggunaan MSG akan menyebabkan tidak sehat, sering pusing. Sehingga aku sangat-sangat jarang menggunakannya (paling sekali-kali kalau pas kepingin masak pake bumbu Instant (Soto, Rawon, gule....karena sering dapat oleh-oleh dari teman-teman) . Eh.. pake juga ya....


Stop deh, jadi kebablasan prolognya... jadi deh ramuan bumbu yang kubikin, kata mereka sih enak, terbukti semuanya habis tak bersisa (kecuali duri...hehehehe). Btw enak atau memang gak ada pilihan terus lapar ya...? entahlah ...

Bahan :
2 ekor ikan saba ukuran besar, potong menjadi 4 bagian, (kepala dibuang), cuci hingga bener-bener bersih
Air Jeruk nipis
Bawang putih, iris tipis
Bawang bombai iris tipis
Jahe, iris tipis
Daun jeruk
Laos, memarkan
Paprika merah, iris tipis
Pete, secukupnya
Santan dan air secukupnya
Garam dan gula secukupnya
Tomat hijau segar (kali ini panen dari pohon tomat depan rumah), bagi menajdi 8 bagian

Tumis bawang putih hingga halus, masukkan bawang bombai, jahe, pete, aduk hingga pete setengah matang
masukkan ikan, aduk pelan, tambahkan perasan air jeruk nipis
Masukkan daun jeruk, laos, paprika, aduk pelan2
Tambahkan santan, tomat, garam dan gula
Tunggu hingga mendidih dan siap untuk dihidangkan

ALhamdulillah ... bertambah lagi koleksi hasil karyaku.

Orak arik Telur Ikan

Alhamdulillah, kebetulan lagi dapat telur ikan kesukaan anak-anak. Bosen dipanggang/digoreng, kali ini saya coba bikin bumbu orak arik.
Bahan :
200 gram telur ikan segar, potong kurang lebih 2 cm
Bawang bombai, iris tipis
Bawang putih iris tipis
Merica secukupnya
Paprika, iris tipis
Mentega untuk menumis
garam secukupnya

Cara :
Panaskan mentega, tumis bawang putih hingga harum
Masukkan bawang bombai, tumis hingga layu
Masukkan telur ikan dan paprika, aduk pelan
Masukkan merica dan garam secukupnya, aduk pelan hingga bumbu tercampur rata

Selesai dan siap disajikan. ALhamdulillah anak-anak seneng, dalam sekejab semua habis dimakan anak-anakku. Senengnya melihat mereka lahab makannya... kalau begini bapak ibunya hanya bisa gigit jari... gak kebagian...

Spageti Cepat saji

Musim panas tiba, maunya makan juga yang cepat saji. Gak betah lama-lama di dapur. Ini nih kalau saya lagi muales.... spagethi diatas yang bikin suamiku.
Pake bumbu cemplang cemplung plus brokoli rebus. jadi deh...

Banana Cake dan Green Tea pound cake


ALhamdulillah beberapa waktu lalu sempat dapat pesenan dari teman Jepang. Yamazaki san dan Ishikuma san ternyata seneng banget sama kue kue buatanku. Katanya sih rasanya pas, manisnya juga pas, tidak terlalu manis sebagaimana kue- kue yang dijual di sini. Katanya dia terbantu sekali, karena sebagian besar kue kue yang dijual disini terlalu manis buatnya. Maklum Yamazaki san sudah berusia senja, begitupun dengan suaminya. Usianya sekitaran 77 tahun. Namun dia masih sehat dan melakukan kegiatan rumah hanya dengan suaminya. Senengnya membuat orang lain bisa seneng. Untuk harga pun saya tidak pernah mematok harganya, saya serahkan pada yang pesan, mau dikasih berapa. Karena saat ini saya masih tahap belajar. Alhamdulillah...

Minggu, Juli 19, 2009

Soup Tiram Misoshiru

Oishiisou.... mama tabetai... Begitulah celotehan anak perempuanku saat itu. Yang artinya kurang lebih kelihatannya enak, mama mau makan itu...


Soup ini sangatlah gampang dibuatnya. Sebenarnya untuk musim dingin cocok, tapi alpalah daya...yang penting anak-anakku lahab memakannya. Saat musim panas begini, sayalah mungkin orang yang paling malas untuk berlama-lama di dapur. Masakan yang saya sajikannya pun semuanya tergolong yang cepat-cepat dan sekali makan langsung habis. Kalau tidak begitu sayang, karena sedikit saja terlambat menyantabnya, makanan yang kita buat akan cepat basi.
Mup misosiru ini sangat terkenal di Jepang, namun sekali lagi kita juga harus jeli dalam segala hal, takut ada bahan-bahan yang tidak boleh dalam kandungan sup itu.
Di sekolah anak-anak juga sering mengkonsumsi misosiru, tentunya dengan ingredient yang berbeda dengan teman-temannya alias "spesial tidak pake sake, mirin ataupun alkohol".

Safa dan Rafif sangat suka akan misosiru, jadi menu ini bukanlah yang spesial ataupun istimewa bagi keluarga kami. Isinya pun juga tergantung selera, tidak terpacu pada tofu, kombu ataupun telur. Nah kali ini saya coba pakai tiram dan hasilnya alhamdulillah anak-anakku lahab memakannya dan sampai-sampai nambah lagi.

Soup Tiram Misosiru

Bahan :
8 biji tiram dalam ukuran besar (cari yang ada telurnya, biar anak-anak suka), cuci bersih
Daun bawang, iris tipis
Miso jepang/ taucho... sesuai selera
Kombu (sesuai selera)
Air secukupnya
Mini tomato (optional)

Rebus air hingga mendidih, masukkan bumbu miso, aduk rata,
masukkan Tiram, hingga matang/lunak
Masukkan kombu, tunggu sebentar hingga mendidih
Matikan api, tuang ke dalam chawan, taburkan daun bawang dan mini tomato
Siap untuk disajikan.
Gampang kan...

Kalau saat musim dingin, sup ini enaknya dimakan saat masih panas-panas, sebaliknya kalau musim panas begini anak-anak lebih suka memakan disaat sup sudah dingin.

Kamis, Juli 16, 2009

Sate Kambing Sambel bumbu Padang Ala dapursafa

Kenapa selalu pake ala dapursafa ? karena bumbunya menyesuaikan keadaan yang ada di dapur alias alakadarnya.


Sekedar koleksi resep masakan, siapa tahu nanti bisa saya pakai di kesempatan lain.
Kebetulan suami saya seneng banget maem sate, pas kemaren bikin sate, tiba-tiba saja pingin sambelnya berbeda. Saya coba browsing dan saya dapatkan resep seperti ini. (sumber dari Almarhum Teh Inong), barokallah ilmunya ya teh... mudah-mudahan ilmunya menjadi ladang amal jariyah.
Mencoba resep dari berbagai daerah di INdonesia....

Bahan sesuai dengan resep asli, hanya berapa banyaknya saya sesuaikan dengan selera penikmat dapur setia saya.

1/2 kg daging kambing, potong kotak memanjang, cuci bersih
Bawang putih
Bawang merah
Daun Kunyit,
Serei,
Merica,
Daun jeruk
Jinten
Laos
Cabe (saya tidak pake cabe, karena ada anak-anak, suami cukup saya tambahkan cabe seger di potong-potong)
Ketumbar
Jahe
Garam secukupnya
gula dan air secukupnya
Tepung beras secukupnya
Bawang goreng sebagai pelengkap

Cara :
Blender bawang putih , bawang merah, jahe, jinten, laos, merica, sereh, daun kunyit, garam, gula, rendam dalam bumbu kurang lebih 1 jam
Tambahkan air secukupnya (kurang lebih 3 gelas), rebus hingga daging lunak, kalau kurang bisa ditambahkan air lagi
Setelah daging lunak, angkat dan ambil dagingnya saja
Sisa air/bumbu kembali direbus bersama dengan tepung beras, campur dan rebus hingga kental
Kemudian tusuk daging hingga berbentuk sate
Panggang sebentar

Siap disajikan dnegan nasi hangat

Alhamdulillah bertambah koleksi masakanku.



Selamat menikmati....

Rabu, Juli 01, 2009

Green Tea Pound Cake


Hari ini hujan tiada henti, ya sudah 3 hari disini hujan deras. Senin, selasa sempat kehujanan sepulang dari kegiatan rutin, jadi gak sempat mampir beli makanan ringan anak-anak. Anak-anak dirumah, seperti biasa Safa selalu ngajakin bikin kue. Apapun kuenya yang jelas Safa seneng banget bantuin walaupun cuma pegang mixernya.

Saya coba browsing resep dan akhirnya pilihan jatuh ke Green tea pound cake, sekilas melihat gambarnya menarik. Kuintip bahan-bahan dan ternyata semuanya ada, kecuali maccha/bubuk teh ijo...adanya maccha latte (bubuk teh ijo yang ada susunya).
Langsung deh kita bertiga rame-rame bikin, alhamdulillah anak-anakku bis adiajak kerjasama, tanpa mengganggu..

dan jadinya seperti penampakan dibawah :



Resepnya saya ambil dari Japanese food.about.com.
Bahan -bahan yang diperlukan :
2 biji telur
1 cup terigu
2/3 cup gula
1/2 cup butter
1 sdm maccha (saya pake 2 sdm maccha latte)
1 sdt baking powder

Caranya :
Gula dan butter dikocok hingga tercampur rata, masukkan telur, kocok hingga benar-benar kental
Masukkan terigu, maccha, baking powder dan aduk pelan (aduknya pake spatula ya, jangan pake mixer) hingga semua tercampur rata.
Olesi loyang dengan mentega
Masukkan adonan ke dalam loyang dan oven ke dalam oven yang sudah dipanaskan kurang lebih di suhu 160 derajat selama kurang lebih 40 menit atau sampai matang



Saya sudah habis 2 potong, begitu bangun tidur anak-anak masing-masing sudah habis 3 potong dan susu segelas, sementara suami masih ngampus. Lumayan rasanya, rasa maccha nya kentara sekali.

Satu lagi koleksi hasil karyaku, mudah-mudahan bermanfaat.