Rabu, November 07, 2007

Kue Kabocha/Kue Labu Kuning/Waluh

Waktu belanja di A Coop dapat buku resep kecil. Ada resep bikin kue dari Kabocha. Dan kebetulan lagi ada kabocha. Melihat gambarnya kok kelihatan enak, iseng2 tak coba dan jadinya lumayan, gak mengecewakan, rasanya rasa kabucha, tapi kok mirip2 bika ambon. Bapaknya Safa yang dasarnya gak seneng kabocha, jadi mau, Safa pun jadi lahab memakannya. Mungkin karena aroma dan rasanya beda kali ya. Malah dah bikin dua kali, dalam sekejab semuanya tak bersisa. Alhamdulillah...

Bahan :
250 gram kabocha yang dah dibuang kulitnya, kukus hingga masak, lumatkan, biarkan dingin
120 gram tepung terigu
1 sdt baking powder
2 butir telur
90 gram gula pasir
80 ml minyak sayur

Cara :
Campur tepung terigu bersama baking powder, aduk rata
Masukkan kabocha yang sudah halus, aduk rata
Masukkan telur dan gula
Tambahkan minyak sayur, aduk rata
Siapkan loyang yang sudah diolesi minyak/mertega
Masukkan adonan dan oven hingga masak.
Setelah dingin, iris dan sajikan.

Resep asli : Atasnya ditaburi gula cream/gula halus (aku gak pake, karena dah manis)

Senin, November 05, 2007

Odeng

Hari ini lagi males banget, mana hujan lagi, dah mulai dingin lho... mungkin karena kecapekan setelah 2 hari berturut2 jalan, ceritanya entar deh insyaallah di posting di sini. Selesai berberes rumah, bingung mau masak apa, buka kompi, eh lihat foto odeng di blogku. Pernah bikin, cuma belum pernah tak posting sih. Akhirnya beranjak ganti baju, langsung sepedaan ke depan rumah, beli perlengkapan tempur. Belajar bikin odeng dari sensei volunter nihon go. Kebetulan beliau baik banget, suka ngajarin berbagai macam masakan Jepang. Dan sekali lagi bumbu dan rasa yang dipakai disini sepertinya hampir sama dan mirip2 gitu.
Odeng banyak sekali dijumpai disini, cuma saja ragu banget untuk makan, antara bisa dan tidak bisa, soalnya kalau kita beli di luar (biasanya sih di west udon ada) ragu2 banget. Yo wis bikin sendiri saja, insyaallah aman.

Bahan :
1 bungkus odeng siap pakai, potong masing2 jadi 2 bagian, biar gak terlalu gedhe (untuk pembelian bahan ini hati2 sekali, tidak semua bahan odeng bisa kita makan, karena kadang2 dijumpai, mirin, alkohol, sake dan teman2nya, harap dibaca dengan seksama)
1 bungkus konniyaku (yang kenyal, warnaya abu2 dr gambar diatas), terbuat dari rumput laut
1 bungkus tahu ukuran kecil
1 lonjor daikon (lobak ukuran kecil)
8 biji kentang (rebus dulu), kupas kulitnya
10 biji moci yang dibungkus sama tahu ompong

Bahan bisa dimasukin apa saja sesuai selera...

Bumbu :
3 sdm dashi, sari ikan
2 sdm katsuobushi/lembaran kecil dari ikan gurita
1 sdm soyu
Air secukupnya
1 sdt minyak wijen

Cara :
Masukkan semua bahan dalam nabe (panci), beri air hingga semua bahan terendam.
Setelah mendidih, masukan soyu, minyak wijen, dan katsuobushi.
Aduk pelan-pelan hingga bumbu tercampur semua.
Kecilkan api, biarkan kurleb 30 menit.
Siap disajikan.
Lebih enak kalau dimakan saat masih panas/anget, pas di musim dingin kayak sekarang.

Ini odeng yang saya bikin, sedikit beda dengan yang diajari sensei volunter. Beliau pake ayam, saya gak pake. Kenapa gak pake...? Saya pernah baca di jendelanya sini bahwa sesungguhnya tidak baik ikan laut dicampur dengan ikan darat. Akan merusak kandungan vitamin yang ada di dalamnya. Jadi kalau masak ikan laut yang ikan laut saja, kalau masak ikan darat ya ikan darat saja, jangan dicampur2. Itu menurut cara yang diajarkan Rasul sejak daman dulu. Insyaallah mau mencontoh, mudah2an gak lupa.

Pas tengah2 bikin odeng, suami telfon, gak bisa pulang makan siang, minta tolong dibikinkan bento/bekal saja. Saat ambil bento, suami nanya bikin apa ? bikin odeng... langsung deh disambut dnegan senyuman, katanya beliau sebenarnya pingin odeng juga, cuma gak tega saja mau minta dibikinin. Alhamdulillah lagi nyambung nih....