Jumat, Desember 24, 2010





ALhamdulillah masih diberi waktu...
hari itu jatuh pada hari selasa, alhasil papa mesthi zemi mingguan...dan benar ternyata pulangnya sudha malam, sepertinya lamaaaa banget menunggu. ANak\anak, khususnya Rafif sudah tidak tahan untuk segera memotong tumpeng dan kuenya... walaupun kecil dan sederhana, tetapi membuat anak-anak bahagia. Tibalah sekitar 1/2 9 malam dan kita berdoa bersama, untuk anugerah usiamu nak....seneng sekali saat kau sodorkan piring dan ambil cake paling atas...(walaupun cuma cup cake)...kau potong pucuk tumpeng itu... ehmmm bagaikan disiram air embun hati ini.
Japanese cheese cake dan ichigo pesenanmu telah kubayar sebagai janji di hari lahirmu.
Waktu 3 tahun ternyata berjalan begitu cepat, rasanya baru-baru saja aku merasakan dag dig dug, merasakan hal yang luar biasa saat di ruang operasi, merasakan begitu kepasrahan mendalam saat 3 kali selang oksigen harus mendarat di hidungku...ahhh.... semuanya hilang tatkala tangismu kencang terdengar, dan perawat (kankoku san) menyerahkan seorang bayi mungil belepotan darah ke dadaku.... EHmmmm....alhamdulillah

Alhamdulillah, hari ini 21 Desember 2010 ananda Rafif Imam Fukuda menginjak 3 tahun usianya. Semoga ALLAH memberikan usia yang penuh manfaat, barokah, jadi anak yang sholeh. Semoga Allah selalu memberikan penjagaanNya, perlindunganNya dan juga memberikan petunjuk untuk berjalan di atas jalan yang ALLAH SWT tetapkan dan Rasulullah Muhammad SAW ajarkan.

Terima kasih ALLAH atas semua anugerah terindah yang telah kau titipkan kepada kami. Semoga kami bisa menjaga amanahmu hingga akhir hayat dengan terus dijalan Mu.
Terima kasih Rafif, sayang, senyumanmu, tingkah polahmu, manjamu, ocehanmu, nyanyianmu, semuanya tentang mu telah menemani kami, menghiasai setiap langkah kami, telah banyak menginspirasi, padamu anak-anakku kami juga belajar tulus, belajar hal yang sebelumnya tidak kami sadari.

Sayang dan doa kami selalu menyertaimu anak-anakku. Jadilah anak yang Sholeh, kuat, bermanfaat, bermartabat, berilmu dan berguna bagi umat.

Sun sayang peluk cium dan doa kami, mama, papa, Safa onechan.
Walaupun tanpa pesta, sepotong roti dan sepucuk tumpeng kuning, dan ayam panggang telah membuat kami bahagia, bersyukur akan semua karunia yang dititipkan kepada kami.
alhamdulillah



Musim dingin paling enak bikin nabean dan dimaem rame - rame. EHm... enak, badan jadi anget.

Semua bahan gampang didapat disini, semuanya sayuran dan berbagai macam sea food. Kuahnya juga gampang kok, bumbunya cuma dashi (bikin sendiri pake kombu, katsuobushi sama ikan teri kecil, rebus dengan air, biarkan mendidih sekian waktu...ehmmm aroma dashi dan rasa nya manteb, seger gitu). DItambah sedikit misho (taucho kalau di Indonesia), irigoma ( wijen yang sudah dihaluskan), sedikit minyak wijen campur jadi satu, rebus sampai mendidih dan biarkan beberapa saat... masukkan sea food (bisa udang, kepiting, fillet ikan, kerang ) , masukkan juga sayuran (hakusei/sawi putih, ninjin/wortel, moyasi/tauge, jamur bisa juga ditambahkan bihun. Masukkan ke dalam nabe (panci yang terbuat dari keramik atau tanah liat), tunggu beberapa saat...siap untuk disantab bersama...

Badan jadi anget, manteb.


Jumat, Desember 17, 2010

Nihon no Susi

Akhir-akhir ini anak-anak sering banget minta maem susi. Iya susi, nasi kepal yang dicampur vinegar dan diatasnya di beri ikan segar mentah. Setiap kali keluar ke supa, hampir dipastikan minta susi dan onigiri. (jangan lupa baca dulu ingredientnya ya, terkadang ada arukoru aka alkohol, mirin, sake...perhatikan juga soyunya...). Kalau bikin sendiri, takut amis (kalau cuma nasi saja bisa...ikannya itu lho yang sedikit susah, baik itu mengirisnya taupun rasanya. Sebenarnya tidak susah (kata teman Jepang), ikan mentah cukup di cuci dan disiram air jeruk sebentar saja, siram dengan air dingin. Segera letakkan diatas nasi kepal (bila suka beri wasabi/ jenis tumbuhan berakar, berwarna hijau dan kalau salah makan kena hidung....mana tahan, )...baru ikan mentah diletakkan diatasnya. Dan maemnya di celupin pake soyu (kecap Jepang).


Satu set susi segar ini dalam sekejab habis oleh dua anakku. Kebetulan mereka makannya lahab.
Banyak teman yang sudah pulang, puas-puasin maem susi selama masih tinggal di Jepang, di Indonesia ada dijual, tapi mahal dan ikannya tidak segurih dan sesegar di sini. Kenapa ikan di sini berbeda rasa ? karena ikan laut disini diambil dari pertemuan dua air laut, air laut dingin dan air laut panas.
Oishisou....

Senin, November 29, 2010

Take Susi (Nasi Susi Yang diletakkan di dalam bambu kosong). Jarang sekali saya temui susi yang diletakkan dalam bumbu seperti nampak di foto. Kemaren saya dapatkan di abance, saat ada bazar acara anak-anak. Tidak seperti umunya susi selalu berpenampilan selayaknya nasi kepal, kali ini susi yang disajikan dalam bambu kosong. Rasanya juga hampir sama dengan susi-susi pada umumnya. CUma nasi dikasih vinegar (kalau buat sendiri cuma dikasih gula, sedikit minyak sayur dan air). Atasnya dikasih berbagaia macam ikan mentah atau telur dadar yang diiris2, diberi potongan nori, sedikit sukemono soga (manisan jahe). Satu tempat take susi diatas bisa kita dapatkan dengan harga 200 yen atau sekitar Rp. 20.000. Dalam sekejab, satu take susi habis dilahab anak-anak. Alhamdulillah. Mau mencoba ?

DIk Rafif seneng banget lihat tumpeng kuning ini

Nasi kuning buatanku, sama ketimun dan mi goreng saja, lainnya ibu-ibu di Saga

Tumpeng Kuning lagi

Beberapa waktu lalu, sekitar tanggal 12 November, saat saya selesai kelas nihon go, di telpon suami, minta tolong tuk buatin nasi kuning buat acara open kampus untuk besuk harinya. Saya iyakan saja, toh cuma bikin nasi kuning thok, untuk tethek bengek perlengkapannya ibu-ibu yang lain. Namun saat itu di rumah bener-bener lagi krisis bahan, tidak ada persediaan beras dan juga santen. Kalau kunyit mah banyak, karena saya tanam, di belakang rumah. Selesai di telpon saya langsung ngacir berangkat belajar shodo. Malamnya hinga suami pulang masih belum ada bahan yang akan di masak untuk nasi tumpeng kuning itu, ya sudahlah berarti tidak jadi pikirku. Selesai ngaji OL mingguan, sekitar jam 1/2 10 datanglah teman yang mengantarkan beras 5 kg dan santen. Hah 5 kg....? kupikir cuma sedikit...byuh jadi kelabakan. Malam gak enak tidur juga, pertama kali bikin 5 kilo, dan jam 8 harus ngumpul di kampus katanya...? Biasanya sih bikin cuma paling banter 3 kg aja. AKhirnya sebelum tidur saya coba masak 1 rice cooker, biasanya sih sekali masak muat 2.5 kg, lha kok yang ini beda, berasnya pulen banget... Pagi jam 5 pas bangun kulihat nasi belum matang, alias mogol... byuh sedikit bimbang, rodo bingung...(soalnya bener2 gak ada persediaan beras ...). Sedikit tenang kucoba ambil panci pengukus, kukukus 2 kali, sementara sambilk bikin nasi kuning lagi di rice cooker yang sama, tentunya dengan sedikit mengurangi beras. ALhamdulillah, setelah kukukus beberapa saat, nasi matang. Ehm....legaaa... Tidak tahu banget kalau beras yang itu doyan banget sama air....

Setelah matang, nasi kuning saya bikin tumpuk. ENtahlah tiba-tiba saja muncul ide numpuk nasi itu. Semua resep dan bumbunyapun saya kira-kira. 5 kg beras, pake santen kaleng 400 ml sebanyak 4 kaleng, ketumbar, garam, daun pandan dan kunyit, dan tentunya air untukl masak nasi. Semua ukuran dikira-kira.

Pelajaran lain hari itu...setiap jenis beras, ternyata berbeda juga jenis kebutuhan air yang dipakai.


Jumat, November 26, 2010


Mini Tumpeng Kuning

Tumpeng kuning ini sudah kubuat beberapa waktu lalu, kalau gak salah pas syukuran hari jadiku sama suami, 23 Agustus, byuh lupa ketimbun foto-foto yang lain... Mumpung ingat, ini cepet-cepet beredar, sebelum lupa dan hilang lagi... hihihii

1 kilogram beras, pake santen kaleng 400 ml, kunyit, pandan, tumbar, garam. Lauknyapun juga sangat sederhana, semampunya waktu saja, ayam bumbu, bihun goreng, telur bumbu kecap, bakso lonjong goreng disiram kuahnya ayam sama dikasih irisan ketimun dan kacang panjang. itu saja...   dan penutup mulut puding melon jeruk. ALhamdulillah cukup untuk makan malam kami sekeluarga...eh gak ding, masih ada sisa buat kami makan besuknya...Semoga panjang usia, penuh barakah, bermanfaat, dan selalu berjalan diatas jalan Nya. Amin.


Rabu, Oktober 20, 2010

Satsumaimo to Ringo no keki (Cake ubi dan apel)

20-10-2010.... tanggalnya cantik ya hari ini.

Beberapa hari lalu saya bikinkan anak-anak oyatsu (camilan) kue yang dalamnya diisi dengan ubi atau "telo abang" bahasa jawanya dan diatasnya diberi irisan ringo/apel.
Kebetulan satsumaimonya lagi banyak sekali, anak-anak bawa dari sekolah. Satsumaimo ini di tanam oleh kelasnya Safa (Yuri gumi) beberapa bulan lalu. Giliran sudah siap panen, semua murid bergiliran bisa memanen satsumaimo di sawah sewaan hoikuen. Murid-murid membawa pulang sesuai dengan hasil yang didapatkannya. Kalau pinter nyabutnya, bisa bawa banyak, kalau enggak ya bawa sedapatnya hehehee
Resepnya saya dapatkan dari kertas yang saya ambil di Youme town. Lumayan buat selingan dan variasi...
Bikinnya juga gampang, tinggal plang plung plang plung.
Resepnya :
400 gram tepung hot mix (siap pakai),
4 biji telur
100 ml minyak sayur
1 biji satsumaimo/ubi ukuran sedang (kurleb 150 gram), kupas, cuci, potong dadu
1 biji ringo/apel, iris tipis
kurang lebih 100 ml susu segar

Caranya
Kocok telur sampai tercampur rata
Masukkan tepung hoto mix, campur rata
Masukkan susu dan masukkan minyak sayur
Aduk hingga tercampur rata.
Masukkan ubi, campur rata

Siapkan tempat cake/ loyang yang sudah diolesi margarin
Masukkan adonan secukupnya, atasnya beri apel dan tata rapi
Lakukan hingga adonan habis
Masukkan ke dalam oven yang sudah dipanaskan, oven hingga matang
(kalau saya ngovennya dari kecil, 140 drjt C, pelan-pelan, naik hingga 180 drjt), soalnya kalau langsung suhunya tinggi, satsumaimonya kurang matang.
Oven hingga atasnya kuning kecoklatan.
Angkat dan siap untuk disajikan.
Guampang kan...

Jumat, Oktober 08, 2010

Tentang Miso Sup atau Miso Siru

Miso siru, begitu orang Jepang menyebutnya. Salah satu sup tradisional Jepang yang sampai saat ini masih disukai segala umur. Merupakan menu wajib di setiap hidangan makanan. Bahan dasar bumbu miso berasal dari "kedelai" yang dicampur dengan beras dan sejenis ragi, yang sudah difermentasi. Yang akhirnya bentuk dan warnanya mirip seperti "taucho".
Untuk membuat sup miso, cukup dengan "taucho" tadi dicampur dengan mumbu instan dashi (campuran sari ikan dan kombu /sejenis rumput laut)
Namun orang Jepang yang sudah tua kebanyakan, mereka tidak mau menggunakan bumbu instan dashi seperti yang dijual di supa-supa di seluruh Jepang. Mereka yang sudah "sepuh" dan peduli kesehatan memilih membuat dashi ini secara manual. Bahannya gampang, cuma kalau dikalkulasi jatuhnya memang lebih mahal, namun dijamin rasa tidak mengecewakan, alias puas dan kalau bagi kami dijamin "halal". Saya diajari cara bikin sup misosiru dari Yoko sensei. Bahan-bahan yang harus disiapkan ; ikan teri kecil-kecil (iriko) yang sudah dicuci bersih, rendam beberapa saat (kurang lebih 20-30 menit), kombu (sejenis rumput laut yang sudah dikeringkan), katsuobushi (daging ikan tuna yang diasap, kemudian diiris tipis-tipis). Semua bahan itu mudah sekali dijumpai di seluruh supa-supa di Jepang. Untuk ukuran berapa banyaknya, disesuaikan dengan selera. Cara bikinnya didihkan air didalam panci secukupnya, masukkan iriko, kombu. Biarkan beberapa saat hingga air berkurang beberapa ml, masukkan katsuobushi, didihkan dan saring. Jadilah dasi atau sup miso. Kemudian baru dimasukkan misho, agar sedikit rasa kedelainya masuk.
Buat yang malas bikin sup dashinya secara manual bisa juga beli satu paket misosiru yang isinya ada beberapa bungkus, lengkap bumbu dengan sayuran yang sudah dikeringkan, tinggal menambahkan air panas saja.
Misosiru buat anak-anak kali ini

Nah, kalau beli bumbu instant ada banyak hal yang perlu diperhatikan, karena biasanya bumbu misosiru ada unsur sake, mirin atau alkohol. Jadi harus waspada dan teliti.

Isinyapun bisa bermacam-macam sesuai dengan selera. Pada umunya sih berupa jamur shitake , tofu, wakame (rumput laut yang dikeringkan) dan diatasnya ditaburi daun bawang yang diiris kecil-kecil. Bisa juga isi mishosiru itu daikon (lobak) yang diiris tipis, ninjin (wortel), moyashi (kecambah), hakusai (sawi putih), konyaku (seperti agar-agar, tapi berbahan dasar umbi-umbian/bahasa jawanya suwek), kepiting, kerang, ebi, atau berbagai macam seafood yang diinginkan.

Biasanya anak-anak maem nya pake secawan nasi, secawan kecil misosiru dan sepotong ikan salmon atau ikan salma bakar.
Sup ini cocok dimakan kapan saja, mau musim panas, musim dingin, musim semi atau musim gugur, mudah sekali dijumpai di setiap warung-warung makan di seluruh Jepang, cuma kita harus lebih memperhatikan ingredientnya,Jangan ragu untuk bertanya, disini pasti akan dilayani semua pertanyaan dari konsumen. Harus berani katakan tidak, jika ada zairiyo/ingredient yang dilarang.
Selamat mencoba...



Minggu, Oktober 03, 2010

Sus isi fla maccha latte

Sudah lama sekali gak buat sus, pingin banget bikin, pas banget momennya. Saat ingin bikin, ditiba-tiba bu Fatmah nampilin sus bikinannya pagi itu. Huuuu jadi tambah ngeces, apapalgi anak-anak request minta dibikinin sus. Maklum disini tidak semua sus bisa dimakan, biasanya yang bisa sih yang harganya muahaalll. Lha anakku kalau makan gak cumma habis 2 atau 4 sekali makan bisa makan sampe 5 buah...piye iki nek ra nggawe dewe yo bangkrut rek hehehe...
yups.... semangat, gambarou....cek isi perlengkapan perang dan dalam waktu tidak lebih dari 2 jam semua dah beres dan siap untuk disantap...
Kali ini saya bikin fla maccha latte.... selamat mencoba, dijamin ketagihan. Uenakkkk hihihihi promosi mode on

Kamis, September 30, 2010

Black Forest

Waktu begitu cepat berlalu, tinggal menghitung bulan saja....ah, begitu cepat waktu ini berjalan, hingga masanya akan segera tiba.
Sambil mengisi waktu luang yang ada mencoba menerima pesenan kue dari teman.
Kali ini pesenannya bener2 mendadak, telpon jam 3 sore, kuenya untuk hari selanjutnya diambil sore juga...byuhhh... jadi gendayapan. Untung semua bahan ada tersedia di rumah., karena sehari sebelumnya adalah ulang tahun Safa, sisa bahan roti sebelumnya masih ada. Jadilah black forest seperti di gambar. Walaupun masih jauh dari sempurna, alhamdulillah yang pesan puas.
Saya ikutin resep dan petunjuknya bu Fatmah (via blognya NCC). matur nuwun bu Fat, semoga menjadi ladang ilmu yang terus mengalir.

Ini pertama kali jual black forest, kata bu Kartika dan bu Mutia rasanya enak.

Selamat ulang tahun bu Mutia, semoga apa yang dicita citakan segera terkabul, sehat dan bahagia selalu.

Selang 3 minggu setelah itu kembali ada orderan, tapi kali ini minta coklatnya coklat putih. Sempat icip-icip juga (bikin 2, porsi kecil buat dimakan sendiri), buat anak-anak biar pada ikut merasakannya. Rasanya lumayan.
Terima kasih tuk pelanggan setiaku.
judulnya White forest kali ya...

Dalamnya seperti ini, siraman air cherrynya mantab

Yuk belajar bikin kue...ternyata makin lama jadi makin asyik, jadi hobi, jadi tambah hoki...^_^

Senin, Agustus 30, 2010

Mi Goreng campur campur

Semuanya pasti bisa, semua pasti sudah pernah makan (bagi yang doyan), kalau dulu kita sering makan mi goreng thok thok saat masih di kos kosan. Sekarang kita sudah bisa bikin sendiri. Banyak macam dan bumbu yang dipakai. Isinyapun juga suka-suka, terserah yang bikin mau dimasukin apa saja... hihihii..
Ini mi goreng yang beberapa hari lalu saya buat, sudah lama banget gak bikin, tiba-tiba suami saya minta dibikinin, lha kok ternyata anakku seneng banget.
Rasanya sih standar, namanya juga mi... tergantung selera saja deh..
Mi, sayur kobis, wortel, bakso, sosis, sawi, ijo, cuci bersih
Dadar telur dan orak arik hingga matang, kasih garam sedikit, sisihkan.
Tumis bawang putih, setelah harum kasih mrica, masukkan sayuran dan mi diatas, aduk rata
Masukin sedikit kecap, minyak wijen, garam.
Masukkan orak arik telur, campur rata dengan mi...
Angkat, taburi dengan bawang goreng...
jadi... gampang kan

Sabtu, Agustus 28, 2010

Cakalang

Cakalang

Sebenarnya masih banyak koleksi masakan yang tertinggal di kamera, masih belum sempat nyimpen di blog, ini mumpung ingat mau nulis resep terbaru. Ikan Cakalang, makanan khas Manado yang mebuat tergila-gila suamiku karena rasa dan pedesnya yang begitu menggugah selera makan. EHm.... Fotonya menyusul ya, lupa naruhnya hehehee...

Cakalang
Resep dari bu Steeva, Manado

Satu ikan tuna besar segar

Bahan :
Ikan cakalang aka tuna, satu ekor besar, kurleb 1 kg, potong2, cuci bersih dan rendam dengan cuka (kalau aku pake asem jawa, karena gak punya cuka) dan garam beberapa waktu
Bawang bombai ukuran besar 2 iji, haluskan
Cabe, tomat, iris tipis
Jahe, lembutkan
Gula merah, garam secukupnya

Cara :
Ungkep ikan sampai berubah warna / matang
Angkat, dinginkan dan segera suwir suwir
Panaskan minyak, tumis bawang bombai hingga harum, masukkan jahe, cabe, tomat, aduk hingga cukup matang
Masukkan ikan, aduk biar tercampur dengan bumbunya, dengan api kecil biarkan beberapa saat
hingga tercium aroma yang khas, harum, pedes.
Angkat dan siap dihidangkan bersama nasi anget, pedes2 bikin selera makan nambah.

ALhamdulillah jadinya buanyak banget.... bisa untuk stok satu minggu kedepan.
Sebelum matang saya bagi 2, satu pake cabe, dan satunya lagi tanpa cabe buat anak2.

Selamat mencoba

Rabu, Juli 28, 2010

Oseng Kangkung Kepiting

ALhamdulillah masih bis amerasakan musim panas lagi di tahun ini, berarti jika musim panas datang berbagai macam sayur seperti kangkung, kacang panjang, bayem, daun kemangi bisa dengan mudah didapat di supa-supa di sekitaran Saga. Seperti di A coop, ankuru, marukyu dan egyoku. Kali ini saya dapat kangkung.
Kebetulan d irumah sedang ada kepiting, lumayanlah buat variasi, kalau biasanya kan pake udang...sekali-kali beda boleh lah...

Bumbunya juga sederhana, gampang dibuatnya.
Sediakan kangkung, potong pendek/sesuai selera deh... cuci bersih
Iris bawang putih dan bawang bombai secukupnya
Kepiting bersihkan samapi bener-bener bersih
Garam, kecap dan gula secukupnya
Cabe (optional...karena ada anak-anak saya tidak pake cabe, cabenya disendiriin saja)
Panaskan minyak, tumis bawang putih sampai harum, kemudian bawang bombai, sampai harum.
Masukkan kepiting, bolak balik hingga berubah warna, tambahkan sedikit air
Setelah dirasa cukup matang, masukkan kangkung
Aduk pelan, masukkan kecap, gula garam

Biarkan sebentar, angkat dan siap dimakan bersama nasi yang masih anget...
Gampang, jadi deh....mesi agari...

Kamis, Juli 01, 2010

Roti Keju

Lama banget gak bikin roti, beberapa waktu lalu saat melihat postingan salah satu teman, sempat ngecess, pingin banget bikin. Akhirnya saat mood sudah ada, semua bahan sudah tersedia, dengan semangat 98 peperangan bersama tepung dimulai...yups.... dan inilah jadinya.... ^_^

Dalamnya saya pake bahan C, keju cheddar parut dan mentega, kesukaan Rafif

Dalamnya saya kasih sosis, luar ditaburi keju parut. ..ehm yummy....enak lho...

Dalamnya saya kasih jagung muda sama keju, luar saya taburi keju parut. Kata anak-anak ini yang paling enak, gurih, ada segernya jagung muda.

Resepnya saya nyontek resep dari NCC nya bu Fatmah Bahalwan, resep Roti Keju. Mantebbbbb abissss.....matur nuwun bu Fat... barokallahu ilmunya.... Maaf belum sempat ikut kursus, kursus online resep dulu ya...maaf maaf....

Resepnya saya copaskan dari blog NCC.

ROTI KEJU

Bahan A:

500 gr tepung terigu protein tinggi
100 gr gula
11 gr ragi instan
1/2 sdt bread improver
4 btr kuning telor
200 ml air Es

Bahan B:

100 gr mentega/margarine
5 gr garam

Bahan C:

100 gr keju cheddar parut
100 gr mentega

Cara membuat:

  1. Aduk bahan A, uleni hingga bergumpal-gumpal, masukkan bahan
    B, uleni terus hingga kalis elastis. Istitirahatkan 20 menit.
  2. Kempiskan adonan, potong timbang 40 gr, bulatkan. Istirahatkan 10 menit.
  3. Aduk rata bahan C.
  4. Ambil satu bulatan adonan, beri isi bahan C, bentuk lonjong.Lakukan untuk semua bulatan.
  5. Diamkan 30 s/d 60 menit, tergantung kehangatan udara. Setelah terlihat mengembang ringan, poles atasnya dengan kuning telur kocok, panggang selama 20 menit, suhu 180 hingga terlihat keemasan. Angkat.

Yang penting ikutin semua langkah diatas, jangan nambahin atau ngurangin...dijamin pasti jadi. Rotinya lembut, uenak...sampe anak-anakku gak makan malam hari itu, karena telah menghabiskan roti-roti uenak bikinan ibunya. Apalagi saat itu roti masih anget, fresh baru keluar dari oven... ehmmm gurih nikmat...^_^

ALhamdulillah....

Rabu, Juni 30, 2010

Tumpeng Nasi Kuning Sederhana

Tumpeng nasi kuning, telur kecap, mi goreng, sambel trasi, ayam bumbu opor, kentang goreng, steak daging, ayam bumbu mentega, puding coklat dan cake ketan hitam keju.

28 Mei 2010 sepuluh tahun sudah kami merajut cinta dalam ikatan pernikahan, mengharap Ridho cinta dan rahmat ALLAH SWT. Sebagai rasa syukur, selain tentunya selalu bersyukur setiap hari akan semua karunia dan nikmat indah yang diberikan kepada kami, kami adakan acara syukuran kecil-kecilan. Maksud hati mau undang teman-teman semua, tapi apa daya ruangan juga tak cukup, selain itu ada acara lain yang dibuat teman2 disini di tempat lain. (ada ultah teman juga yang diajukan acaranya...???) . Akhirnya cuma teman-teman dekat dan keluarga Megumi (bapak dan Ibunya) saja yang kami undang.
Selalu berharap semoga kedepannya barokah, sakinah mawadah warahmah, dikaruniai anak-anak yang sholeh dan sholehah, selalu istiqomah dijalan Allah dengan selalu mengharap cinta dan ridhonya. AMin ya robbal alamin.

Jumat, Juni 25, 2010

Orak-arik Suka-suka Cemplang cemplung

Apalah arti sebuah nama, yang penting rasanya, variasinya dan niatnya...eyaahahahaa... pokoknya yang penting enak, sehat dan bergizi semua suka dan habis, senengnya yang masak... : D

Asli ini semua asal cemplang cemplung, menyesuaikan bahan yang ada di sini...
Bahannya gampang, bisa didapat disemua supermarket di Jepang ... ya iyalah...kan masih tinggal disini....
yup... bahannya catet ya...:
seikat asparagas... isinya kalau tidak salah 7 lonjor. Potong kurleb 2 cm...
sebungkus cikuwa (itu tuh yang warnanya coklat bolong tengahnya), hati-hati ya kalau beli ini, pilih yang tidak ada kandungan mirin, arukoru/alkohol juga amino san (yang ini mah mesthi hati-hati...amino san dari shokubutsu /tumbuhan atau dobutsu/hewan) kalau dari dobutsu otomatis tidak bisa dimakan...dari babi ibu-ibu...catet ya...penting ini.... Potong seperti gambar atau sesuai selera...
2 biji bawang bombai yang masih muda (kebetulan disini lagi musim)... Iris menjadi kurang lebih 8 bagian...tebal-tebal..enak lho...manis gurih rasanya
Ebi (dalam bahasa Jepang, ebi itu udang segar)... sebungkus, bersihkan kulitnya...
Semua bahan di cuci bersih
Bawang putih, garam, merica, gula.

Tumis bawang putih yang sudah diiris tipis, hingga wangi, masukkan udang, setelah berubah warna masukkan asparagas, cikuwa, bawang bombai, merica, aduk rata
Setelah hampir matang masukkan garam dan sedikit gula.
Aduk rata, angkat.
Gampang.. jadi deh...siap untuk disantap dengan nasi hangat.

Alhamdulillah anak-anakku senang sekali...dalam waktu sekejab ludesss desss desss dessss... gampang sekali bukan...

(optional : terkadang kalau pas asparagasnya mahal atau lagi gak ada, saya ganti dengan pok coy atau sawi hijau mini, bisa juga ditambahkan jamur kinoko/ jamur shitake, atau kalau mau sedikit beda, dengan bahan yang sama diatas tambahkan sedikit minyak wijen).

Jumat, Juni 11, 2010

Chicken Katsu

Menu sederhana yang gampang dibuat. Kebetulan anak-anak dan suami suka. Mengingat selama ini anak-anak di hoikuen hanya makan "sakana/ikan" saja. Giliran di rumah dipuas puasin makan ayam/daging yang pasti halal.

Gampang banget bikinnya. Semua bahan juga selalu tersedia di rumah. Salah satunya ayam, tentunya bukan ayam segar, karena kita selalu pake ayam frozen...habis mau bagaimana lagi...tidak ada yng jual ayam segar halal dipasar, sehingga mau tidak mau adanya ayam frozen...sementara diterima dan disyukuri dulu. ALhamdulillah masih bisa makan ayam...

Sedikan :
Ayam
Bawang putih, lumatkan
Merica dan garam bubuk
Tepung panir
Tepung kanji
Putih telur
Saos (saya pake saos takoyaki) ditambah bawang bombai dan gula sedikit.

Iris ayam tipis, (sesuai selera)
Rendam dengan merica, garam dan bawang putih kurleb 15-30 menit
Gulingkan ayam ke tepung kanji
Balutkan ke putih telur
Gulingkan ke tepung panir
Goreng ke dalam minyak yang sudah panas
Balik, angkat dan tiriskan
Gampang kan...
Potong ayam yang sudah digoreng di tengahnya (jangan sampai putus) untuk saosnya.
Disajikan dengan irisan wortel, kobis atau daun salada/retas atau bisa juga dengan hakusai/sawi putih. Siram saos diatasnya.

hai...mesiagari...

Alhamdulillah semua bisa dibuat sendiri... tidak mahal, aman dan dijamin halal

Rabu, Mei 19, 2010

Pizza

Lama gak makan Pizza, saat melihat gambar pizza dalam brosur, Safa bilang pingin maem. Kebetulan di rumah tersedia semua bahan. Jamur, juga baru beli kemarennya. Ya hari ertama Golden week saya dan anak2 berkutat di dapur bikin Pizza.

Karena bukan yang pertama kali, jadi smeuanya jadi lancar dan alhamdulillah hasilnya lumayan, memuasakan, rotinya enak, tidak lengket di gigi, pas banget. Resepnya saya nyontek dari KBB yang dulu2... dan saya pernah posting disini.



Resepnya ada disini, gampang kok, selamat mencoba ya.

Lumpia Isi Rebung




Beberapa waktu lalu, lagi musim rebung muda, saat lihat langsung tertarik untuk membeli., walaupun harganya sedikit mahal...buat obat kangen. 100 gram rebung yang masih ada kulitnya seharga 150 yen, atau setara dengan 15 ribu rupiah... Sesampainya di rumah, segera kukupas kulitnya, potong memanjang seperti korek api, rendam semalam. Dulu kalau ibuku rebung muda ini suka di buat sayur bobor atau direbus begitu saja, kemudian disiram dengan sambel pecel.
Kebetulan di rumah juga pas tersedia kulit lumpia yang bisa diipakai, bebas sake, nyukaze/emulsifier. Biasanya saya beli di Bazaru. Jadilah lumpia rebung ala dapur safa, sederhana, sebagai variasi jajanan buat keluarga.

Lumpia Rebung ala dapur Safa

Bahan :
Kira2 300 gram Rebung yang sudah direndam dan dipotong seperti korek api dan kemudian sudah direbus 2 kali (ganti airnya, biar tidak ada bau bacin/biar tetap segar)
300 gram Daging ayam cincang (sudah diberi mrica dan bawang putih saat digiling)
Bawang putih, memarkan dan haluskan
Merica
1 biji Wortel potong menyerupai korek api
1 bungkus moyasi/kecambah
Garam dan gula secukupnya
Olive Oil untuk menumis
Bungkus lumpia jadi

Cara :
Panaskan minyak, tumis bawang putih, setelah harum masukkan ayam cincang, aduk hingga berubah warna.
Masukkan rebung, aduk rata hingga setengah matang/kriuk2 lebih enak
Masukkan wortel, aduk hingga setengah matang
Masukkan kecambah, merica, garam dan sedikit gula.
Aduk hingga rata dan masak (lebih enak kalau rebungnya masih terasa kriuk2, tetapi wortelnya sudah matang)
Matikan api, tunggu beberapa saat hingga hangat.


Ambil satu lembar bungkus lumpia yang sudah jadi, isi dengan rebung diatas, gulung rapi.
Lakukan hingga habis.
Panaskan minyak, goreng hingga kulitnya kecoklatan.
Angkat. Selipkan didalamnya daun bawang/negi.
Siap disajikan dengan sambel tomat cocol atau sambel tauco, akan lebih sedap.
Selamat menikmati

Kamis, April 29, 2010

Shabu-shabu


Shabu-shabu cemplang cemplung.

Beberapa waktu lalu, sempat bikin shabu-shabu. Bahan-bahan yang dipakaipun dengan bahan apa adanya. Karena saya belum pernah makan shabu-shabu aslinya, jadilah shabu-shabu ala kadarnya, dimana bumbu-bumbunyapun di comot dari internet.
Bahan yang dipakai :
Daging sapi iris tipis, memanjang, sisihkan
jamur shitake, jamur Enoki
Hakusai/sawi putih
Bihun secukupnya

Tahu putih, potong persegi panjang
Daun bawang putih besar, potong serong
Lobak/daikon parut
Bawang putih 3 siung
merica
Kuahnya, air, bawang putih halus, soyu, kombu, gula, vinegar, lobak parut, campur jadi satu.

Tumis daging bersama bawang putih yang telah dihaluskan, hingga berubah warna, sisihkan.

Didihkan kuah, kemudian masukkan sayur / semua bahan satu-satu, kemudian masukkan daging, balik, tunggu hingga semuanya matang,
Siap untuk disantap.

Kamis, Maret 04, 2010

Dadar Jagung

Gorengan tradisional jaman mbah putriku... Dadar Jagung kesukaan beliau.

Kangen banget sama yang namanya dadar jagung muda. Dulu sekali saat kami masih kecil-kecil ibuku atau nenekku sering banget bikin dadar jagung muda, dimana jagungnya diambil sendiri dari kebun sebelah rumah atau dari sawah. Jagungnyapun manis sekali... fresh lagi....
Nah kalau disini kepingin ya bisanya cuma manyun, kalau beli ya gak bisa... ya mau tidak mau harus bikin sendiri. Tentunya dengan bahan seadanya atau menyesuaikan....pake jagung beku... soalnya lagi gak musim jagung.... dan kalaupun lagi musim jagung mahal banget, sebiji harganya bisa kisaran 15 ribu rupiah.

Bahan yang diperlukan
Jagung pipil (saya pake beku), haluskan sedikit kasar...
Bawang putih, haluskan
Merica dan garam, haluskan
Telur
Daging ayam cacah (optional)
Tepung terigu 1 sendok makan
Minyak goreng

Campur semua bahan hingga tercampur rata
Panaskan minyak, setelah minyak panas, ambil sesendok adonan dan masukkan ke dalam minyak panas (dalam api sedang),
Jika sudah berubah warna segera balik dan tunggu hingga matang
Lakukan hingga adonan habis.
Gampang kan.... paling tidak sedikit mengobati kangen makanan bikinan ibuku

Tidak kusangka sebelumnya anak-anakku seneng banget, dan tak ayal dalam sekejab segera ludes. Lebih enak dimakan saat masih anget, dimakan bersama cabe hijau atau sambel saos.
Selamat menikmati

Jumat, Februari 19, 2010

Sayur Bunga Nano (Nano Hana)

Sayuran ini akan selalu hadir di setiap menjelang musim semi. Karena nano hana hanya ada di musim ini. Sayuran ini mengingatkanku saat usia Rafif 2 bulanan. Kata senseiku, sayuran ini baik untuk ibu menyusui, produksi asi jadi makin banyak. So, sejak saat itu saya genjar memakan sayuran ini, walaupun tidak setiap hari, tapi paling tidak bisa untuk variasi sayuran. Maklum disini tidak banyak variasi sayuran seperti di negeri kita.
Bikinnya guampang, cepet lagi.

Bahan yang dibutuhkan :
2 ikat bunga nano (kalau cuma seikat entar habis tak makan sendiri..ehehhe)
kira-kira 2 cm soga (jahe), potong tipis memanjang
Bawang bombai 1/2 , potong tipis (optional, bisa juga gak pakai tergantung selera)
Irigoma (bubuk wijen/wijen yang dihaluskan) secukupnya (lebih banyak lebih enak)
1 bungkus kecil katsuobushi (optional)

Rebus air hingga mendidih, masukkan nano hana yang sudha dipotong dan dicuci
Balik, setelah berubah warna segera tiriskan
Kalau sudah dingin sedikit di peras/dihilangkan airnya dengan tisu dapur, lalu sisihkan

Tumis jahe hingga wangi, masukkan bawang bombai
Masukkan nanohana yang sudah dikurangi kadar airnya
Aduk pelan, masukkan irigoma, aduk rata
Angkat dan tuang dalam wadah. Taburkan katsuobushi diatasnya
Siap disajikan bersama nasi hangat

Selasa, Februari 09, 2010

Cumi Asam Pedas

Kebetulan beberapa waktu lalu disini lagi musim cumi-cumi. Sayang sekali kalau dilewatkan. Selain digoreng tepung, di bakar/disate atau dalamnya diisi dengan sayuran, tofu saya sering bikin cumi asam pedas. Bukan pedas-pedas sekali sih, karena ada anak-anak, saya hanya menambahkan cabe segar.

Cumi Asam pedas ala dapur safa

Tidak ada yang istimewa dalam masakan ini, menu sehari-hari yang mudah dan cepat penyajiaannya, dan yang penting kandungan gizinya cukup dan keluarga menyukainya.

Bahan :
Cumi-cumi 3 ekor, bersihkan kulitnya, potong dan cuci hingga bersih
1 biji bawang bombai, iris kasar
5 siung bawang putih, iris tiis
4 cm soga/ jahe, buang kulitnya, iris tipis menyerupai batang korek api
1 buah tomat ukuran besar, iris tipis2, haluskan
Garam, merica, gula secukupnya
Cabe segar sesuai selera

Tumis soga hingga tercium aroma segar, masukkan bawang putih, tumis hingga harum
Masukkan cumi, aduk rata hingga berubah warna
Segera masukkan tomat, tambahkan sedikit air
Masukkan bawang bombai, garam, gula merica dan cabe
Aduk rata, setelah mendidih segera angkat dan sajikan
Gampang kan...

Semoga bermanfaat... alhamdulillah satu lagi koleksi hasil masakan saya terdokumentasikan

Jumat, Januari 01, 2010

Bismillahirrokhmanirrokhim...

Kembang Goyang (Bunga Matahari)

Makanan tradisional yang hampir punah, karena sangat susah kita dapatkan di toko-toko kebanyakan.


Akhirnya muncul juga di blog dapur... setelah lebih dari tiga bulan tak ada waktu tuk menyentuhnya... bukan karena apa, kebetulan ibu (mertua) sedang ada di Saga. Lebih asyikan jalan-jalan sepedaan keliling Saga bersama beliau daripada harus nongkrongin komputer.
Yup...bismillah... semoga blog ini tidak terlantar lagi.

Berawal dari keinginan makan makanan kecil ini, aku pesen cetakan sekaligus resepnya pada ibuku untuk dibawa ke Saga oleh ibu mertua. Sampai Saga langsung deh penasaran... bermodal dari resep ibu jadilah kue kembang goyang yang kuinginkan. Dan teman-temanku Jepangpun banyak yang tertarik, mencari tau bagaimana membuatnya dan bahan apa yang dipakai.
Begitupun Ishikuma sensei, sensei nihon go ku, beliau pingin sekali bisa bikin. Akhirnya waktu itu tiba dan senang sekali dia bisa membuat sendiri kembang giyang ini.


Bersama mama dan sensei bikin kembang goyang

Celupan pertama sensei semua masuk ..jadi gak bisa lepas sendiri, baru celupan selanjutnya bisa lepas sendiri....ada raut muka bahagia saat melihat kue lepas sendiri dari cetakannya.

Resepnya asli resep ibuku
Telur 3 biji (kalau mau lebih empuk bisa pakai 4 biji)
Tepung terigu 250 gram
Tepung kanji 250 gram
Air kurleb 400 ml ( seperti bikin tempura)
Gula 200 gram (sesuai selera, mau manis apa enggak kira-kira sendiri ya)
Garam sedikit saja
Wijen (bisa pake wijen coklat atau wijen hitam, sesuai kesukaan)
Minyak goreng 1 liter

Kocok telur, garam dan gula hingga gula larut
Masukkan tepung terigu dan kanji, air, aduk hingga tercampur rata
Masukkan wijen, aduk
Panaskan minyak ke dalam wajan
Masukkan cetakan ke dalam wajan yang panas, untuk beberapa saat
Angkat cetakan, sedikit gerakkan agar minyak tidak menetes
Segera masukkan kedalam adonan, segera masukkan ke dalam wajan yang dipenuhi minya panas
Cukup dengan api sedang, balik adonan
Bila sudah emnguning, segera angkat. Lakukan hingga adona habis
Ternyata gampang, tidak sesulit yang dibayangkan
Buktinya... senseiku tidak lebih dari sepuluh kali celupan, sudah bisa membikin kembang goyang dengan baik.
Selamat mencoba

Kembang goyang ini sempat saya bawa dan saya jual diacara bazaar di Abance. Hasilnya lebih dari 300 biji terjual laris. Selain itu juga saya bawakan ke senseinya anak-anak di hoikuen, mereka bilang enak dan kalau mama ada waktu mau lagi donk hehehhe...

Alhamdulillah...